Foto apa ya?


Saya sering kali, melihat atau membaca posting tentang seorang hobies fotografi yang bingung, karena ngga tahu harus motret apa lagi yah? Apalagi musim hujan seperti sekarang. Motret di luar ruang menjadi banyak kendala karena seringnya hujan. Akibatnya, kamera jadi lebih banyak menganggur di tempat penyimpanannya.

Atau ada lagi yang mengeluh, ngga tahu mau motret apa? Karena merasa peralatan yang dia punya terbatas. “Saya gak punya lensa makro, sehingga agak vakum saat ini…Musim hujan seperti sekarang, mana bisa motret landscape!”. Atau alasan seperti ini juga sering saya dengar dan baca, “Seandainya saya punya teman untuk diajak hunting foto, tentunya akan banyak sekali foto-foto indah yang saya hasilkan. Bete kalau motret sendirian, gak ada ide!!!”. Dan tentunya, masih  berjuta-juta lagi alasan, kalau mau dicari agar supaya mendukung “seolah-olah” sudah tidak ada lagi subjek foto yang menarik untuk dieksplorasi.

Dan, tentunya, saya juga yakin, bahwa sebenarnya kita semua menyadari bahwa “ada jutaan” subjek menanti untuk difoto. Kalau kita mau! Hanya kadang, kemalasan untuk memulai yang menghalangi kita untuk action. Atau, mungkin ada perasaan “jenuh”, karena merasa, “hasil foto saya kok, gini-gini aja”.

window

Yuuk, belajar fotografi online dengan modul yang komplet, jelas dan mudah di www.fotoindah.com

Nah, tentunya kalau kita memang hobi foto, harusnya punya solusi untuk keadaan-keadaan tersebut di atas. Sayang, sudah beli peralatan foto yang tidak murah itu dibiarkan “idle”. Berikut beberapa hal yang sudah saya praktekan untuk mencegah sindrom kebingungan, Mau Foto apa ya?

1. Membaca artikel fotografi/travel serta melihat dan menikmati hasil foto orang lain. Saya punya folder khusus yang berisi portal-portal fotografi yang sering menginspirasi saya.  Dikala serangan bingung menyerang, saya membaca dan mencari ide foto dari portal-portal tersebut. Dan sejatinya, ada ratusan/ribuan portal fotografi yang tersedia di internet. Setiap ada foto yang menarik perhatian, akan saya pelajari…kira-kira, apa yang membuatnya menarik? tekniknya bagaimana? komposisinya? retouch pasca memotretnya? dan seterusnya…itu benar-benar membuat saya tiba-tiba, tahu! Foto apa yang akan saya buat berikutnya!

low-key (2)

Yuuk, belajar fotografi online dengan modul yang komplet, jelas dan mudah di www.fotoindah.com

2. Membuat Tema Foto. Kalau tips ini mungkin sudah anda tahu. Hanya kadang kita malas untuk mempraktekkannya (hehehe…). Biasanya kita menjadi malas, karena tema yang kita buat terlalu “general”. Misalnya, kita buat tema dalam 4 bulan mendatang adalah Arsitek, gerak, portrait dan makro. Nah, menurut saya ini kurang menarik dan terlalu umum, sehingga otak kita kurang dipaksa untuk memunculkan ide-ide subjek foto. Arsitek terlalu luas cakupannya. Begitu juga dengan gerak, portrait dan makro. Saya lebih suka membuat tema yang sangat spesifik. Misalnya, terkait dengan arsitek, saya membuat tema: Jendela atau Gembok. Nah, begitu ditetapkan jendela…Fokus saya langsung ke jendela-jendela bangunan: bentuknya, letaknya, warnanya, teksturnya dan lain-lain. Apalagi, kalau lebih spesifik, temanya: Gembok! Wuiih,,,mata, langsung fokus mencari gembok-gembok yang menempel di pintu-pintu pagar. Dan ternyata, ada ribuan jenis gembok dengan beragam keunikan bentuk, warna dan tingkat korosifnya.

gembokYuuk, belajar fotografi online dengan modul yang komplet, jelas dan mudah di www.fotoindah.com

 

Saya masih punya beberapa tips lagi untuk mengatasi sindrom “Foto Apa Ya?. Saya akan ulas pada tulisan berikut.

Terus memotret !

2 tanggapan untuk “Foto apa ya?”

Tinggalkan komentar